Rabu, 29 Mei 2013

Gojoseon






Berdasarkan Dongguk Tonggam, catatan sejarah Joseon yang dikompilasikan pada tahun 1485, menuliskan Dangun mendirikan Joseon bertepatan dengan tahun ke-50 masa pemerintahan Kaisar Yao di zaman Cina kuno (memerintah antara 2357 SM - 2256 SM). Samguk Yusa, babad sejarah dan mitos yang mengutip kitab sejarah Cina juga menuliskan tanggal yang sama.

Samguk Yusa menuliskan bahwa Joseon didirikan pada tahun 2333 SM oleh Dangun, putra dewa Hwanung yang turun dari surga untuk menyatukan umat manusia di bumi.
Para sejarawan moderen yang menelusuri kebenaran Samguk Yusa menyatakan ada kesulitan untuk menghubungkan catatan sejarah dengan bukti-bukti konkrit. Bukti-bukti awal pendirian Joseon pertama kali tercatat dalam catatan-catatan sejarah Cina dan berkat penelitian arkeologi, kerajaan ini dihubungkan dengan kebudayaan perunggu yang berkembang di daerah yang dipercaya sebagai teritori Joseon Kuno.

Menurut Samguk Yusa, Dangun, sang pendiri Joseon Kuno, lahir dari pasangan Hwanung, putra dewa dan Ungnyeo, seekor beruang yang berubah menjadi manusia. Dangun memimpin Gojoseon lebih dari 1000 tahun lamanya.

Joseon berkembang mapan di periode antara abad ke-5 SM-3 SM menjadi kerajaan kuat terutama setelah penyatuan kelompok-kelompok suku.
Para arkeolog menemukan sejumlah besar artefak dan situs tempat tinggal suku Yemaek di wilayah utara Semenanjung Korea. Suku Yemaek mengusahakan pertanian sejak tahun 4000 SM. Salah satu temuan terkenal adalah palawija setengah terbakar yang ditemukan di Pyeongyang, ibukota terakhir Joseon Kuno.

Perkembangan pertanian dan permukiman di Semenanjung Korea dan Manchuria diperkirakan menyebabkan penyatuan kelompok-kelompok suku, yang berjalan seiring dengan pengenalan teknik membuat peralatan perunggu antara tahun 2000 SM-1500 SM. Legenda mengenai pendirian Joseon dapat diterjemahkan melalui proses sejarah tersebut.

Catatan sejarah Cina kuno membuktikan bahwa keberadaan Joseon Kuno cukup diketahui di Cina. Di abad ke-7 SM, Joseon telah menjalin hubungan dagang dengan dinasti-dinasti Cina.

Kemunculan Joseon sebagai kekuatan utama di wilayah Manchuria mengakibatkan perselisihan dengan Dinasti Han yang telah menyatukan Cina menjadi kekaisaran besar. Pada tahun 109 SM, Joseon diinvasi oleh sebanyak 5000 pasukan Han dan ibukota direbut. Dinasti Han mendirikan 4 koloni di wilayah Joseon, namun hanya dapat mengendalikan wilayah terbatas di ibukota dan sekitar. Sebagian besar teritori Joseon berkembang menjadi negara-negara kecil, bahkan sebelum jatuhnya Joseon. Negara-negara tersebut antara lain Buyeo di wilayah utara dan Jin di selatan.

Jatuhnya Joseon mengakibatkan berkembangnya kekuatan lokal yang membentuk negara independen melalui perlawanan terhadap koloni Han. Situasi politik baru yang berkembang di Manchuria dan Semenanjung Korea di awal abad ke-1 SM dianggap para sejarawan sebagai Periode Banyak Negara, dimana wilayah utama terpecah menjadi negara-negara kecil.

Yi Seong-gye mendirikan negara pada tahun 1392 yang diberi nama Joseon, membedakannya dengan Joseon yang terdahulu.

Tanggal pendirian Joseon Kuno masih menjadi perdebatan di antara sejarawan di Korea dan negara-negara tetangga. Rakyat Korea meyakini tahun 2333 SM secara tradisional layaknya pendiri-pendiri dinasti awal yang meyakini mereka adalah keturunan Dangun, jadi keberadaan Joseon Kuno mewakili identitas rakyat Korea yang sangat penting.
Orang Korea menyelenggarakan hari ke-3 bulan Oktober sebagai Hari Pendirian Nasional atau Gaecheonjeol yang bermakna "festival pembukaan surga". Hari libur nasional ini memperingati berdirinya sebuah kerajaan, negara pertama bangsa Korea.



Sumber : Wikipedia